Pagi ini aku hanya terdiam terpaku duduk di atas kursi taman rumah sakit ini. Ku coba ingat kembali tentang masa lalu ku selama 28 tahun ini. Aku merasa bingung dan sakit ketika mengingat apa yang terjadi pada aku dua puluh tahun ini. Semua orang sudah berusaha mengungatkan ku.
Bunga matahari ini lah yang telah menemaniku selama dua bulan ini di sini. Bunga matahari inilah yang tau akan rasa sakit dan kebingunganku selama ini. Aku bingung harus mengingat apa dan mulai dari mana. Setiap pagi wanita tua yang cantik itu selalu memperlihatkan foto di masa kecilku. Ya,wanita itu bilang bahwa dia adalah ibu ku. Aku mersaha sedih dan mengasihani diri ku sendiri,sampai ibu ku sendiri aku tak ingat.
Bingung ya bingung akan semua ini. Sudah ku coba ingat kisah hidupku selama ini. Dokter bilang jangan terlalu memaksakan diri. Setiap aku berusaha keras mengingat ini semua kepala ku sakit sekali. Aku menangis dalam kesendirian. Tapi ada satu hal yang selalu membuat ku tersenyum. Ada anak kecil ya pasien di sini juga. Dia selau membuat ku bahagia lura biasa, dia selalu menari-nari di hadapan ku.
Aku rasa ada yang berbeda dari anak itu,ada hal yang selalu membuat ku merasa damai berada di dekatnya. Anak itu dirawat dalam masa pemulihan. Anak itu menjadi korban dalam kecelakaan. Badanya penuh luka,ya tapi seiring dengan perawatan kini bekas lukanya mulai berkurang.
Mungkin ada satu hal yang sangat sulit untuk disembuhkan dari anak kecil itu. Rasa trauma masih ada di dalam diri anak kecil itu. Tapi ada hal yang aneh juga dari anak itu,ibu ku bilang bahwa anak itu tak mau pulang ke rumahnya,padahal dokter bialng dia bisa pulang kemarin. Anak itu anak laki-laki yang bernama Kevin itu ingin tetap bersama ku. Ibu menangis saat bicara ini pada ku. Aku bingung,apa yang harus aku katakan dan lakukan.
Masa pemulihan ingatan ku sudah berlangsung tiga bulan. Pada saat inilah ibu memperlihatkan foto ku bersama anak kecil. Ya anak kecil itu adalah Kevin. Aku sontak kaget dan bertanya pada ibu.
"Maaf ibu,ini siapa?Apakah Kevin",sahut ku
"Iya anak ku,ini Kevin,kamu belum ingat?",sahut ibu.
"Anak ku?",sahut ku. Lagi-lagi aku bingung bukan main.
Aku menangis saat itu,begitu pula dengan ibu. Aku lari dan menjerit sekeras mungkin menyalahkan diriku sendiri. Taman rumah sakit menjadi ramai saat aku menjerit. Dokter datang dan berusaha menenagkanku. Aku pun berkata pada ibu hal apa lagi yang belum aku ingat tapi seharusnya aku ingat. Hal mengejutkan datang kembali. Suami ku telah meninggal dalam kecelakan itu. Selama tiga bulan ini aku tak tahu bahwa aku telah memiliki seorang anak yang sakit dan kabar tentang suamiku yang telah meninggal. Betapa menyedihkannnya diri ku ini. Selama ini kah aku tidak bisa meningat akan diri ku ini?. Aku menangis.
Kevin mengahampiri ku,aku peluk anak ku. Aku berkata,
"Kevin,bantu bunda sayang mengingat semua ini",sahut ku.
"Bunda jangan menangis karena Kevin akan selalu menjaga bunda",sahut Kevin.
Kevin memberi ku lukisan yang manis,lukisan keluarga kecilku dan juga album foto kenangan ku bersama kelurga kecilku.
Saat itu aku muali bisa menerima deagan sepenuh hati akan semua yang terjadi pada ku. Aku semakin dibantu ibu,ayah dan anak ku untuk mengingat semua ini.
Kevin,anak ku yang berumur tiga tahun ini adalah maliakat kecil ku. Terimakasih ibu,ayah, dan Kevin ku.
keren awutami17.. not bad! :D
BalasHapusthank you ari :D semangat menulis!!!
BalasHapus