Selasa, 24 Januari 2012

Hujan

Di kala hujan aku ingat akan diri mu. Di kala hujan aku ingat akan tangisnya sedih yang menyelimuti hati saat semua langkah mu terhapus air dan saat seyum manis mu yang terlukis di awan itu tertutp oleh awan mendung yang kelabu. Di kala hujan pula aku merasakan langkah yang terhapus itu kini terbawa oleh sejuknya hujan. Sejuknya hujan yang menetes di tanah, yang membuat tanah basah dan aroma itulah yang membuat ku mengingat akan kisah tentang mu. Hujan ya hujan, sekelumit kisah sedih dan senang saat mengingat mu. Di kala hujan, serentak kisah tentang mu mengulir deras sederas hujan itu. Selalu ku tatap jendela rumah, ku tunggu sianr mentari datang melukiskan pelangi dan menampilkan kembali melukiskan kembali senyum mu yang indah itu. Aku tau mungkin senyum mu itu taka kan pernah ku dapatkan. Takan pernah ku raih,sebab ku lihat sosok wanita lain di samping senyum indah mu itu. Ya wanita misterius itu mungkin yang telah memikat hati mu. Aku tak memiliki hak untuk dapatkan senyum itu. Saat aku tertegun melihat itu, saat merasakan hawa hujan yang semakin mereda aku tau saat ini lah memori mu akan datang, memori mu akan tergulir indah dalam butir-butir hujan. Walau pedih datang menghapus jejak mu ini, jejakmu yang terhempas air namun yang ku tau bahwa kau pria idaman. Ya pria idaman yang telah memiliki tambatan hati. Selamat untuk mu yang telah menemukan kasih cinta mu. Selamat untuk wanita misterius itu yang telah mendapatkan hati mu selamat. Sebaba saat hujan nanati akan ku basuh rasa sakit hati ini dan akan ku lukis hari indah ku ditemani mentari dan pelangi indah ku disaat hujan nanti ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar